Kebudayaan, Iptek, dan Seni dalam Islam

Prinsip-prinsip kebudayaan Islam
Manusia dan kebudayaan memang tidak bias dipisahkan, karena tidak ada manusia yang tidak bebudaya, dan tidak ada kebudayaan yang tercipkan tanpa manusia.
Menurut J. Verkurl, kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, yakni budaya, bentuk jamak dari budi yang berarti roh atau akal. Kata “ kebudayaan” berarti segala sesuatu yang diciptakan manusia.
Koentjaraningrat memiliki pandangan yang serupa, bahwa kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, yakni budhayah, yang merupakan bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal.
Kebudayaan adalah manifestasi dan perwujutansegala aktivitas manusia sebagai upaya untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Islam adalah agama Allah, ia bersumber dari wahyu Allah dan Sunnah Rasul-Nya. Sebagai agama, Islam merupakan sumber nialai, yang memberikan corak kebudayaan. Karena itu budaya Islam bukan kebudayaan yang diciptakan oleh orang Islam atau masyarakat Islam, tetapi kebudayaan yang bersumber dari ajaran Islam atau kebudayaan yang bersifat Islami, meskipun ia muncul dari orang Islam atau masyarakat non Islam.
Kebudayaan islam merupakan salah satu perwujudan dari fungsi manusia di dunia ini, yakni sebagai hamba dan khalifah Allah. Adapun karakteristik kebudayaan Islam adalah:
• Rabbaniyah. Yaitu kebudayaan Islam yang bersifat ketuhanan
• Akhlaqiyah. Yaitu kebudayaan Islam yang tidak memisahkan akhlak dengan ilmu, antara akhlak dengan perbuatan, atara akhlak dengan ekonomi, antara akhlak dengan politik, antara akhlak dengan peperangan, antara akhlak dengan semua segi kehidupan lainnya.
• Insaniyah. Yaitu kebudayaan Islam yang menghormati manusia, memelihara fitnah, kemuliaan dan hak-haknya.
• ‘Alamiyah. Yaitu kebudayaan Islam yang berlaku bagi semua umat manusia, dengan sendirinya ia pun bersifat ‘alamiyah(mendunia)
• Tasamuh. Yaitu kebudayaan Islam tidak yang mewajibkan non Islam yang hidup dalam naungan kebudayaannya untuk menjalankan syariat Islam. Islam tidak memaksa orang lain untuk masuk ke lingkungan kebudayaan Islam.
• Tanawwu’. Yaitu kebudayaan Islam yang bersifat tanawwu’ (beraneka warna). Ia tidak hanya memuat masalh-masalah ketuhanan, tetapi juga masalah ilmu pengetahuan, kemanusiaan, dan kealaman yang beraneka ragam.
• Wasathiyah. Yaitu kebudayaan Islam yang mencerminkan sistem wasath (pertengahan). Pertengahan antara kehidupan antara berlebihan dan kekurangan , antara jasmani dan rohani dan antara dunia dan akhirat.
• Takamul. Yaitu terpadu dan saling mendukung antara kebudayaan Islam yang satu dg kebudayaan Islam yang lainnya.
• Bangga terhadap diri sendiri, Yaitu bangga terhadap sumber kebudayaan yang ketuhanan, kemanusiaan dan nuansa akhlak.

Sumber-sumber Islam yang merupakan kebudayaan yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma Islam, maka prinsip-prinsipkebudayaan islam pun merujuk kepada Islam, yakni kepada sumber ajaran itu sendiri, diantaranya;
a. Menghormati akal, Q.S. Ali ‘Imran (3):190
b. Memotivasi untuk menuntut dan meningkatkan ilmu, Q.S. Al-Mujadalah (58):11
c. Menghindari taklid buta, Q.S. Al-Isra (17):36
d. Tidak membuat kerusakan, Q.S. Al-Qashash (28):77


sumber: (Iberani, Jamal Syarif. 2003."Mengenal Islam". EL-KAHFI, Jakarta Selatan)

0 komentar:

Posting Komentar